Kamis, 28 Maret 2024

Ribuan PK Geruduk Kantor DPRD Pati

Murianews
Rabu, 14 Februari 2018 10:54:46
Ribuan pemandu karaoke melakukan aksi di depan Kantor DPRD Pati, Kamis (14/2/2018). (ISTIMEWA)
Murianews, Pati – Ribuan Pemandu Karaoke (PK) menggeruduk Kantor DPRD Pati, Rabu (14/2/2018). Mereka menuntut karaoke kembali dilegalkan kembali lantaran banyak yang mencari nafkah dari usaha tersebut. Dari pantauan, ribuan PK tersebut datang menggunakan beberapa armada. Mulai dari truk, mobil, hingga sepeda motor lengkap dengan pengeras suara untuk menyampaikan aspirasinya. Tak hanya itu, berbagai spanduk tuntutan juga dibentangkan dalam aksi tersebut. Salah satunya, spanduk bertuliskan Keluarga Kami Butuh Hidup, Anakku jadi pegawai negeri sipil (PNS), dari gaji pemandu karaoke (PK), hingga PK bukan PSK. Stop tutup karaoke. Selain tuntutan agar usaha karaoke tidak ditutup, mereka juga membentangkan spanduk agar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak diam, turun ke Pati dan rakyat menanti. Wirnoningsih, salah satu peserta aksi mengatakan dalam aksi ini, setidaknya ada seribu lebih PK yang turun ke jalan. Jumlah ini hanya sebagian PK yang ada di Pati. Ini mengingat jika ditotal ada sekitar dua ribu lebih PK di Bumi Mina Tani. [caption id="attachment_137533" align="aligncenter" width="715"] Wirnoningsih, salah satu peserta aksi saat memberikan keterangan pada awak media. (ISTIMEWA)[/caption] ”Jumlah karyawan (PK) yang ada lebih dari dua ribu orang. Karena itu kalau karaoke ditutup mau di kemanakan,” tegasnya kepada awak media. Ningsih menjelaskan, dalam pembuatan perda yang ada, pemerintah juga tidak melakukan kajian yang lebih dalam. Terutama dampak yang ditimbulkan dari penutupan. Bahkan, pemkab juga tak memberi pembinaan yang jelas tentang keahlian dan penempatan pasca penutupan. ”Kalau ini tidak ada revisi, mau di kemanakan PK yang ada. Apa bisa mereka yang dilegalkan dalam perda menampung semuanya,” terangnya. Bagi dia, penutupan karaoke di Pati juga akan menimbulkan efek domino. Terlebih pada keluarga. Ini mengingat banyak PK yang mencari nafkah dari pekerjaannya itu untuk memenuhi kebutuhan keluarga. ”Pokoknya kita tak akan mau kalau karaoke ditutup. Kami akan di sini sampai ada kejelasan,” tandasnya. Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar