Murianews, Semarang – Banjir dan rob yang sering merendam jalan di Kaligawe, Kota Semarang, disentil Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. Pihak-pihak terkait pun diminta untuk bekerja keras untuk menyelesaikan masalah ini.
Ia menyebut, pemerintah sudah sangat serius menyelesaikan masalah tersebut. Hanya saja menurut dia, masyarakat sering menyalahkan pemerintah, karena kurang tersosialisasinya program-program untuk menyelesaikan amsalah rob dan banjir ini.
"Banyak mata yang selalu melihat pekerjaan kita. Pemerintah itu kurang sitik saja, catatannya banyak. Hujan seperti ini, robnya belum selesai. Orang akan marah-marah," katanya, Rabu (14/2/2018).
Ganjar juga mengarahkan pihak Diskominfo Jawa Tengah beserta Humas lebih cepat memperbaharui dan memperbanyak publikasi informasi penanganan rob.
"Masyarakat tidak terlalu banyak yang tahu bahwa pemerintah sekarang sedang menyelesaikan rob. Baik yang di Kabupaten dan Kota Pekalongan yang sudah groundbreaking, maupun yang ada di sini (Kota Semarang) yang tahapannya sudah berjalan," ujarnya.
Ia menyebut, ia telah meminta Sekda Jateng bertemu Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk membahas mengenai masalah banjir Kaligawe. Hasil pertemuan itu menurut dia, membuahkan hasil.
Kementerian PUPRS langsung merespon dengan mengirimkan pompa untuk meminimalisir banjir di jalur utama tersebut.
"Pemkot, Pemprov, PU pusat bekerja sama. Dikirim pompa lebih banyak lagi, Insyaallah ada enam. Kita ingin percepat penanganan," tegasnya.
Kementerian PUPR sejak Minggu (11/2/2018) memang telah mengirimkan lima mobil pompa dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung Cisadane, Jakarta. Sebelumnya telah dilakukan penambahan pompa submersible dengan kapasitas 200 liter per detik pada Sistem Sringin sebanyak tiga unit dan Tenggang sebanyak lima unit.
"Kita akan pasang dua pompa permanen berkapasitas 12 meter kubik per detik dan 10 meter kubik detik yang akan datang dan berfungsi bulan depan,” Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Senin (12/2/2018).
Selain itu menurut dia, jalan tol Semarang-Demak nantinya akan menjadi solusi penanganan banjir dan rob. Desain sebagian jalan tol Semarang-Demak berada di laut yang akan berfungsi sebagai tanggul penahan limpasan pasang air laut.
“Bila Tol Semarang-Demak sudah selesai dibangun, rob akan tertangani karena sekaligus berfungsi sebagai tanggul rob," terangnya.
Saat ini pembangunan tol itu dalam tahap proses penetapan lokasi oleh pemda dan nantinya akan dilakukan pelelangan dengan nilai investasi yang dibutuhkan sekitar Rp 10 triliun. "Kami targetkan pada Agustus 2018 sudah bisa dimulai konstruksinya," kata Basuki.
Sementara itu, genangan yang terjadi di ruas Jalan Kaligawe terjadi sejak November 2017 hingga Februari 2018 ini bukan disebabkan banjir rob melainkan genangan air hujan. Karena dari uji rasa didapatkan hasil tidak ada kandungan garam dalam air.
Editor : Ali Muntoha