Jumat, 29 Maret 2024

Kecelakaan Kerja Menurun, Pemprov Klaim Karena Program Ini

Murianews
Rabu, 7 Februari 2018 10:57:51
ilustrasi (pixabay)
Murianews, Semarang – Angka kecelakaan kerja yang terjadi Provinsi Jawa Tengah, pada tahun 2017 mengalami penurunan yang cukup signifikan dibanding tahun-tahun sebelumnya. Penurunan angka kecelakaan kerja ini, disebut karena kesadaran budaya keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang menguat. Catatan Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan (Disnakertrans) Provinsi Jateng, pada tahun 2017 angka kecelakaan kerja tercatat sebanyak 1.468 kasus. Kepada Disnakertrans Jateng, Wika Bintang menyebut, kasus di tahun 2017 ini jauh lebih rendah bila dibandingkan pada 2015 dan tahun 2016. Ia menyebut, pada tahun 2016 kasus kecelakaan kerja tercatat sebanyak 3.083 kasus. “Pada 2016 naik menjadi 3.665 kasus, dan 2017 menurun menjadi 1.468 kasus,” katanya dikutip dari wesite resmi Pemprov Jateng, Rabu (7/2/2018). Ia menyebut, pihaknya gencar melakukan sosialiasi dan pembinaan tentang K3, kepada industri di Jawa Tengah. Sehingga mampu meningkatkan kesadaran perusahaan akan pentingnya budaya K3. Dan terbukti, angka kecelakaan turun drastis di 2017. “Kita terus melakukan pembinaan, sosialisasi terus dan menyadarkan perusahaan (pentingnya K3). Tapi kalau rata-rata perusahaan besar, ada bahan baku berbahaya itu sudah mewajibkan kita tidak bisa masuk tanpa APD. Sehingga keselamatan pekerjanya terjamin,” ujarnya. Sementara itu, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo bersyukur angka kecelakaan kerja bisa ditekan secara maksimal. “Kalau di Jawa Tengah mulai tahun 2015, 2016, grafiknya naik dan 2017 kemudian bisa turun maka saya menyampaikan terima kasih. Ternyata partisipasi dari perusahaan, kerja sama dengan para pengawas tenaga kerja bisa menurunkan jumlah kecelakaan kerja yang signifikan. Mudah-mudahan nanti ini bisa kita jaga, kita turunkan lagi,” terangnya. Orang nomor satu di Jawa Tengah itu ingin perusahaan dapat menyusun dan menerapkan mekanisme kerja yang merujuk pada standar K3. Selain itu jug serius melatih tenaga kerjanya agar dapat berperilaku K3 secara tepat. “Saya berharap betul seluruh perusahaan untuk menyiapkan SOP yang bagus, melatih karyawannya dengan baik. Kalau bekerja harus menggunakan seragam yang aman. Itu wajib. Termasuk gubernur/ bupati/ wali kota atau pejabat siapa pun yang mau menengok harus pakai uniform. Itu sebagai SOP dan contoh, sehingga nanti kita akan terbiasa melakukan itu,” harapnya. Editor : Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar