Selasa, 19 Maret 2024

Seniman di Jepara Ini Bikin Pameran Tunggal Gara-gara Risau Ukir ”Disepelakan” Anak Muda

Padhang Pranoto
Selasa, 14 November 2017 14:47:54
Roni (kiri) sedang menjelaskan makna karyanya kepada wabup Jepara Dian Kristiandi (kanan). (MuriaNewsCom/Padhang Pranoto)
Murianews, Jepara – Roni, seniman sekaligus pengukir asal Desa Sukodono, Kecamatan Tahunan, menggelar pameran ukir bertajuk ”Eksistensi”, di Aula Museum Kartini Jepara, Senin-Jumat (13-17/11/2017). Dalam pameran tunggal itu ia ingin menampakan kerisauannya akan seni ukir Jepara yang mulai ditinggalkan generasi muda.  Lewat karyanya berjudul Lumbung Padi, ia menggambarkan bagaimana Jepara diibaratkan sebagai lumbung seni ukir. Namun kini keberadaannya mulai ditinggalkan oleh anak-anak muda yang ia simbolkan dengan ayam-ayam yang mati di lumbung, meskipun terdapat padi yang melimpah. "Karya saya Lumbung Padi, menggambarkan dua sosok orang yang terlihat putus asa dan kepayahan. Mereka saya diibaratkan sebagai sosok pegiat ukir senior yang putus asa akan perkembangan seni ukir. Sementara Jepara dikenal sebagai lumbung ukir namun ketertarikan generasi muda yang saya gambarkan dengan ayam, semakin menurun," ucap Roni, Senin  malam (13/11/2017). [caption id="attachment_131190" align="aligncenter" width="565"] Pengunjung pameran sedang memperhatikan karya milik Roni yang dipamerkan di Aula Museum Kartini, Senin malam (13/11/2017). (MuriaNewsCom/Padhang Pranoto)[/caption] Dalam pameran tersebut ia menampilkan 19 karya. Meliputi dua dimensi, sampai tiga dimensi dan karya instalasi. Melalui karyanya tersebut, ia ingin mengajak generasi muda Jepara untuk lebih tertarik dan peduli terhadap seni ukir. "Eksistensi menggambarkan dua hal. Pertama eksistensi seni ukir Jepara yang kedua eksistensi diri saya sendiri sebagai pengukir. Melalui acara ini, saya harap dapat menimbulkan inspirasi bagi pengukir muda, untuk lebih mengeksplor inovasi dan kreativitas agar dapat menghasilkan karya ukir yang apik. Selain itu saya ajak mereka untuk tidak sekedar terkungkung dalam pemikiran bahwa mengukir itu buruh," urainya. Menurut Roni, acaranya itu terselenggara berkat dukungan Direktorat Kesenian Kementrrian Pendidikan dan Kebudayaan. Selain memamerkan karya, akan adapula diskusi tentang budaya. Adapun, pembukaan acara ini telah dihelat semalam, dihadiri Wakil Bupati Jepara, Dian Kristiandi, pada Senin (13/11/2017) malam. Dian Kristiandi menilai, apa yang dipamerkan oleh Roni, dapat membawa kembali eksistensi seni ukir Jepara. Kegelisahan yang dialami seniman ukir itu, diakui pula oleh wakil bupati. "Seandainya ada sosok-sosok lain yang seperti Roni, maka akan membawa kembali kejayaan ukir di Jepara," katanya. Editor : Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar