Jumat, 29 Maret 2024

Listrik Gratis Dibagikan untuk 6.163 Warga Miskin Jateng

Murianews
Kamis, 26 Oktober 2017 20:30:40
Petugas melakukan perbaikan sambungan listrik. (MuriaNewsCom)
Murianews, Pekalongan - Ribuan rumah warga yang puluhan tahun tidak teraliri listrik kini telah terang benderang. Pemprov Jateng memberi bantuan sambungan listrik gratis untuk 6.163 rumah tangga miskin. Jumlah tersebut adalah bantuan untuk tahun 2017 saja. Sedangkan Pemprov Jateng sendiri telah memberi listrik gratis sejak 2014. Pemberian bantuan dilaksanakan secara simbolis oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo setiap kunjungan ke daerah. Pada Kamis (26/10/2017) giliran bantuan untuk Desa Krandon Kecamatan Kesesi Kabupaten Pekalongan. Desa Krandon mendapat bantuan listrik untuk 12 rumah tangga. Total listrik gratis untuk Kabupaten Pekalongan yakni 316 rumah tangga. Ganjar mengatakan, sambungan listrik gratis dilaksanakan sebagai salah satu program pengentasan kemiskinan. “Agar saudara kita sama-sama bisa menikmati listrik,” katanya. Program tersebut dinilai penting karena masih terdapat rumah di Jateng yang belum berlistrik. Dari 9.220.238 rumah tangga, yang belum teraliri listrik masih ada 448,785 rumah. Meski demikian rasio elektrifikasi Jateng terhitung cukup bagus yakni 95,13 persen. Rasio Jateng masih di atas Nasional yang hanya 92 persen. “Rasio kita sudah melebihi target 2017 yang ditetapkan 92 persen. Kita sedang menuju target 2018 capaian rasio elektrifikasi 99 persen,” katanya. Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral Teguh Dwi Paryono menjelaskan, penerima manfaat dibebaskan dari biaya sambungan listrik. Mereka juga mendapat bantuan pulsa listrik sebesar Rp 200 ribu. “Sifatnya stimulan jadi setelah pulsa habis ya diharapkan membayar sendiri, tapi meski prabayar kan yang subsidi jadi murah," katanya. Sugiyanto, salah satu penerima sambungan listrik gratis mengatakan dirinya bersyukur mendapat bantuan sebab sudah puluhan tahun rumahnya tidak teraliri listrik. “Kalau malam ya pakai lampu minyak, tapi minyak tanah sekarang susah dan mahal. Pekerjaan saya nasional ee maksudnya serabutan apa saja, penghasilan cuma Rp 50 ribu sehari sudah bagus,” kata pekerja serabutan itu. Warga Desa Ketanon, Kecamatan Kesesi, Kabupaten Pekalongan itu juga mendapat bantuan perbaikan rumah tidak layak huni (RTLH). Sebelumnya ia menggambarkan rumahnya yang hanya berukuran 5 x 7 meter itu seperti kandang kerbau. “Wah dulu kandang kebo lah, sekarang sudah tembok lantai plester dan atapnya aman tidak bocor,” kata bapak tiga anak itu. Editor : Akrom Hazami  

Baca Juga

Komentar