Kamis, 28 Maret 2024

Cilacap Dilanda Banjir

Murianews
Sabtu, 7 Oktober 2017 12:29:23
Warga terjebak banjir di salah satu titik di Kabupaten Cilacap. (Facebook)
Murianews, Cilacap - Bencana banjir terjadi di Kabupaten Cilacap sejak Jumat (6/10/2017) hingga Sabtu (7/10/2017). Peristiwa tersebut dipicu akibat tingginya intensitas hujan yang turun di wilayah tersebut, beberapa waktu terakhir ini. Kepala Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap Tri Komara mengatakan,  banjir terjadi sejak Jumat. Sampai Sabtu ini, banjir masih merendam sejumlah wilayah. "Wilayah yang terkena banjir, antara lain Desa Kawunganten dan Kalijeruk, Kecamatan Kawunganten, serta beberapa wilayah di kota Cilacap seperti Jalan Sutomo, sekitar RSUD Cilacap, dan RSI Fatimah," kata Tri di Cilacap, Sabtu pagi, dilansir dari Antarajateng.com. Bahkan, di Desa Kalijeruk tinggi genangan air dilaporkan sudah mencapai di atas 50 centimeter sehingga telah masuk ke rumah-rumah warga. Terkait dengan hal itu, pihaknya segera mengirimkan perahu ke Desa Kalijeruk. "Kami masih mendata jumlah rumah warga yang terendam banjir di Kalijeruk dan Kawunganten," terangnya.   [caption id="attachment_127858" align="aligncenter" width="565"] Warga terjebak banjir di salah satu titik di Kabupaten Cilacap. (Facebook)[/caption]   Dalam kesempatan terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap Marwoto mengatakan berdasarkan laporan, banjir yang terjadi pada Sabtu pagi di sejumlah rumah sakit tidak sampai mengganggu pelayanan."Banjir di sekitar RSUD hanya menggenangi perumahan dinas," katanya. Demikian pula banjir di sekitar Rumah Sakit Islam (RSI) Fatimah Cilacap dilaporkan tidak sampai mengganggu pelayanan. Direktur RSI Fatimah, Tutuk Suwartiningrum, mengatakan banjir tidak sampai masuk ruang perawatan maupun instalasi rawat jalan. "Insya Allah tidak sampai mengganggu pelayanan," ungkapnya. Salah seorang warga Perumahan Ketapang, Cilacap, Adi Kurniawan, mengatakan hujan lebat yang terjadi sejak Jumat (6/10) malam mengakibatkan banjir. "Bahkan, banjir juga masuk ke dalam rumah saya dengan tinggi genangan mencapai mata kaki," katanya.   [caption id="attachment_127859" align="aligncenter" width="565"] Warga terjebak banjir di salah satu titik di Kabupaten Cilacap. (Facebook)[/caption]   Masih dilansir dari Antarajateng.com, banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Cilacap, menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Cilacap karena intensitas hujan tinggi. Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi BMKG Cilacap Teguh Wardoyo mengatakan, berdasarkan hasil pengukuran curah hujan harian di Stasiun Meteorologi Cilacap hingga pukul 07.00 WIB tercatat mencapai 171,6 milimeter. Kondisi tersebut sudah termasuk kategori hujan ekstrem karena mencapai di atas 150 milimeter per hari," kata Teguh. Bahkan, kata dia, curah hujan harian di Bandara Tunggul Wulung, Kecamatan Jeruklegi, Cilacap, pada Sabtu pagi tercatat mencapai 298 milimeter. Ia memrakirakan hujan masih akan mengguyur Cilacap hingga menjelang siang hari. "Kami mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap dampak hujan ekstrem tersebut. Kami akan segera informasikan jika ada perkembangan," katanya. Lebih lanjut, Teguh mengatakan selain karena sebagian wilayah Cilacap khususnya Kecamatan Cilacap Selatan sudah memasuki awal musim hujan pada dasarian (10 hari) pertama bulan Oktober, hujan yang terjadi sejak Jumat (6/10) malam hingga Sabtu (7/10) juga dipengaruhi oleh munculnya daerah pusat tekanan rendah. Berdasarkan citra satelit, di Australia bagian utara terdapat daerah pusat tekanan rendah yang tekanannya saat mencapai 1.005 milibar. Editor : Akrom Hazami

Baca Juga

Komentar