Jumat, 29 Maret 2024

Ini Kiat Gubernur Ganjar Agar Petani Tak Dikibuli Tengkulak

Murianews
Selasa, 26 September 2017 16:30:31
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat memaparkan tentang regopantes.com, yang dinilai mampu memutus rantai tengkulak. (MuriaNewsCom)
Murianews, Semarang – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyebut, petani di provinsi ini banyak yang dirugikan oleh para tengkulak. Ia menyebut, tengkulak atau pengepul justru yang mendapat keuntungan hingga berlipat-lipat. Mantan anggota DPR RI ini menyebut, fakta ini selarasa dengan survei yang dirilis Bank Indonesia, di mana tengkulak pertama bisa meraup keuntungan 100 persen bahkan lebih. Oleh sebab itu, Ganjar menilai pentingnya sistem informasi komoditas pertanian agar dapat mendongkrak nilai tukar petani. “Perlu sistem informasi pertanian, siapa menanam apa, kapan, dan dimana. Kalau ini bisa, maka kita bisa menghitung. Misalnya kedelai ditanam di Gombong, bisa tahu kapan panennya. Nanti harganya kira-kira berapa,” katanya dalam dialog interaktif di Rumah Dinas Puri Gedeh, Semarang, Selasa (26/9/2017). Ganjar menambahkan, pemerintah dapat berperan sebagai perantara antara petani dengan konsumennya. Yakni dengan mendata siapa dan berapa konsumen potensialnya. “Misalnya, koperasi tahu tempe di Jawa Tengah kita data. Kemudian kita menjadi perantara untuk mempertemukan petani dengan siapa penggunanya. Sehingga tidak melalui perantara yang terlalu banyak. Ketika nanti petani kedelai akan panen, siapa nanti yang akan membeli dengan harga yang pantas,” ujarnya. Ganjar pun memperkenalkan e-commerce bernama regopantes.com, yang memperdagangkan komoditas pertanian berkualitas dari para petani. Menurutnya, regopantes.com mampu mendorong etika perdagangan komoditas pertanian yang adil atau fair trade, sekaligus memangkas rangtai tengkulak atau pengepul. Di satu sisi, petani ditantang untuk mampu menjual komoditas pertanian unggulan. Di sisi lain, konsumen memeroleh komdoitas pertanian berkualitas dan membelinya dengan harga yang layak. “Banyak etika perdagangan yang bisa kita dorong dari jualan online regopantes.com itu. Pertama, petani belajar bagaimana menjaga kualitas produk. Kedua, dari sisi harga yang pantas, maka membeli (komoditas) itu jangan awur-awuran. Hargai kerja keras petani yang luar biasa dengan harga yang bagus,” jelasnya. Ia mencontohkan, keuntungan yang bisa diraup oleh petani apabila berdagang komoditasnya secara online bahkan bisa mencapai lebih dari 100 persen. “Ada orang yang membeli cabai merah secara online itu harganya Rp 32.300 per kilo. Itu petani terima bersih keuntungannya Rp 23.300 per kilogram. Harganya lebih bagus 291 persen daripada dia jual ke tengkulak yang hanya Rp 8.000 per kilogram,” tandasnya. Editor : Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar