Jumat, 29 Maret 2024

Lelet Selesaikan Proyek, Kinerja SKPD di Grobogan Bakal Dievaluasi

Dani Agus
Sabtu, 9 September 2017 16:47:51
Para pimpinan SKPD mengkuti acara Rakor POP di gedung Riptaloka yang dipimpin Sekda Grobogan Moh Sumarsono. (MuriaNewsCom/Dani Agus)
Murianews, Grobogan - Ancaman terhadap SKPD yang lamban menyelesaikan proyek fisik dilontarkan Sekda Grobogan Moh Sumarsono. Ia menegaskan, para kepala SKPD dan seluruh stafnya harus benar-benar serius dan komitmen untuk meningkatkan kinerja. “Apabila tidak mampu menyelesaikan target kinerja yang sudah ditetapkan maka harus siap menerima konsekuensi,” tegas Sumarsono saat memimpin Rapat Koordinasi Pengendalian Operasional Pembangunan (Rakor POP) triwulan II 2017, di gedung Riptaloka setda Grobogan, Sabtu (9/9/2017). Ia meminta kepada semua kepala SKPD agar segera melaksanakan program yang sudah direncanakan sehingga serapan anggaran bisa sesuai target. Kemudian, semua kendala yang menjadi penyebab lambatnya penyerapan anggaran agar selalu diidentifikasi dan dicarikan solusinya. “Kebiasaan menunda pekerjaan hingga menumpuk pada akhir tahun jangan sampai terjadi lagi. Program kerja yang sudah direncanakan agar segera dilaksanakan tepat waktu,” cetusnya. Menurut Sumarsono, semua pekerjaan yang bersentuhan dengan masyarakat luas harus mendapat prioritas. Misalnya, sarana jalan dan jembatan karena hasilnya sudah sangat dinantikan masyarakat luas. Dalam rakor itu terungkap, bertambahnya dana APBD di Grobogan ternyata belum diimbangi dengan bagusnya penyerapan anggaran di sejumlah SKPD. Secara keseluruhan, progress fisik pada 49 SKPD sudah mencapai 43 persen atau melewati target yang ditetapkan sebesar 38 persen. Namun, jika datanya dipilah lebih rinci, masih ada beberapa SKPD yang progres fisiknya kurang dari target. Besarnya anggaran dalam APBD 2017 untuk proyek fisik nilainya berkisar Rp 1,1 triliun. Dana sebesar ini, digunakan untuk membiayai 3.204 kegiatan yang tersebar di 49 SKPD “Penyerapan anggaran pada triwulan II tahun 2017 memang masih ada beberapa SKPD yang belum sesuai dengan target. Capaian penyerapan yang masih dibawah target ini perlu  terus di pacu untuk menghindari penyerapan yang terlampau tinggi di akhir tahun,” imbuh Sumarsono. Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar