Jumat, 29 Maret 2024

Begini Sikap Tokoh Lintas Agama Pati Terkait Tragedi Rohingya di Myanmar

Lismanto
Selasa, 5 September 2017 16:20:45
Tokoh lintas agama di Pati menyatakan sikap terkait dengan tragedi etnis Rohingya. Pernyataan sikap dilakukan di Kantor Kesbangpol Pati, Selasa (5/9/2017). (MuriaNewsCom/Lismanto)
Murianews, Pati - Tokoh lintas agama Kabupaten Pati memberikan pernyataan sikap terkait dengan tragedi kemanusiaan yang menimpa etnis Rohingya di Myanmar. Pernyataan sikap itu dibacakan di Kantor Kesbangpol Pati, Selasa (5/9/2017). Sejumlah tokoh yang hadir dalam pernyataan tersebut, antara lain Kapolres Pati AKBP Maulana Hamdan beserta jajarannya, perwakilan Kesbangpol Pati Amin Prasetyo, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), NU, Muhammadiyah, Banser, Maga Budhi, Majelis Buddhayana Indonesia (MBI), perwakilan Viraha Pati dan Vidya Loka Pekuwon. Mereka sepakat jika tragedi etnis Rohingya di Myanmar bukan peristiwa kebencian antarumat beragama, tapi tragedi kemanusiaan dengan akar masalah yang sangat kompleks. Karena itu, mereka ikut prihatin dengan masalah tersebut. "Kita sebagai negara dengan umat Muslim terbesar di dunia harus bijak menyikapi kasus di Myanmar. Kita jangan mudah terpancing dengan isu-isu di media sosial yang belum tentu kebenarannya, sehingga berpotensi merusak kerukunan umat beragama yang sudah terjalin baik di Indonesia," ujar AKBP Maulana. Menurutnya, keprihatinan terhadap etnis Rohingya di Myanmar harus dilakukan dengan cara yang positif, seperti donasi dan doa bersama agar mereka diberikan keselamatan. Sementara jalur diplomasi dan bantuan kemanusiaan diserahkan kepada pemerintah. Karenanya, ia mengimbau kepada masyarakat Pati untuk tidak terprovokasi dengan isu bernuansa SARA yang beredar di media sosial terkait dengan umat Muslim Rohingya. Pasalnya, Pati sudah lama dikenal sebagai daerah yang menjadi miniatur kerukunan antarumat beragama. "Mari kita jaga persatuan dan kesatuan, serta keutuhan kerukunan antarumat beragama khususnya di Kabupaten Pati. Jangan sampai kerukunan yang sudah terbina dengan baik, tergadaikan karena menanggapi isu SARA di medsos yang belum tentu kebenarannya," pesan AKBP Maulana. Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar