Kamis, 28 Maret 2024

Kena Dampak Penutupan Wisata Waduk Kedungombo, Puluhan Pedagang Merugi

Dani Agus
Senin, 4 September 2017 10:59:16
Warung di kawasan wisata Waduk Kedungombo terkena dampak ditutupnya obyek wisata Kedungombo. (MuriaNewsCom/Dani Agus)
Murianews, Grobogan - Selain pengunjung, penutupan obyek wisata Waduk Kedungombo (WKO) juga berdampak besar pada puluhan pedagang yang biasa berjualan di kawasan tersebut. Adanya larangan masuk bagi pengunjung, mengakibatkan omzet pendapatan pedagang turun drastis. Padahal, momen Idul Adha ini sudah diharapkan bisa mendatangkan pendapatan lebih buat pedagang. Sebagian pedagang bahkan sudah menghabiskan uang sampai jutaan untuk kulakan kelapa muda buat mremo saat momen libur panjang kemarin. Puluhan pedagang yang juga dilarang berjualan di dalam kawasan wisata akhirnya pindah lokasi darurat. Mereka mendirikan tenda jualan pada lahan kosong di belakang pos retribusi. Ada juga yang berjualan di pinggir jalan di sekitar pintu masuk dan tanah kosong di kawasan hutan. Baca Juga : Objek Wisata Waduk Kedungombo Ditutup, Ratusan Pengunjung Kecewa Tanda-tanda penutupan Waduk Kedungombo sudah tersirat sejak dua hari sebelumnya, yakni Jumat dan Sabtu. Saat itu, hanya kendaraan saja yang tidak boleh melewati portal, tetapi pengunjung masih boleh jalan kaki hingga melewati gerbang utama dan masuk ke lokasi wisata. Mulai Jumat itu, pengunjung yang masuk tidak ditarik retribusi. Sebelumnya, tiap pengunjung dikenakan tiket masuk Rp 4 ribu. ”Dua hari sebelumnya, Jumat dan Sabtu, pengunjung masih bisa ke lokasi wisata. Pedagang juga masih banyak yang jualan. Baru pada hari Minggu, kawasan wisata tertutup bagi pengunjung. Karena tidak ada pengunjung masuk maka pedagang akhirnya juga jualan di luar,” kata Murti, salah seorang pedagang. Meski masih bisa jualan, namun omzet yang didapat pedagang turun drastis dari biasanya. Adanya larangan masuk menyebabkan banyak pengunjung memilih untuk balik kanan. Hanya sebagian pengunjung saja yang masih memilih singgah sejenak dan membeli degan atau ikan bakar khas Waduk Kedungombo. Selain pedagang, dampak lebih parah dirasakan puluhan tukang perahu. Tidak adanya pengunjung menyebabkan mereka praktis tidak dapat penghasilan sama sekali. Sementara itu, Camat Geyer Aries Ponco menyatakan, selama ini, ada ratusan orang yang mencari nafkah di kawasan wisata Waduk Kedungombo. Sebagian besar adalah warga Desa Rambat yang tinggal di sekitar lokasi wisata tersebut. Menurut Aries, pihaknya belum tahu pasti penyebab munculnya larangan masuk bagi pengunjung Waduk Kedungombo. ”Informasi sebelumnya hanya kendaraan yang tidak boleh masuk. Mulai Minggu malah pengunjung tidak bisa masuk. Saya baru akan koordinasikan dengan dinas terkait masalah ini,” katanya, Senin (4/9/2017). Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar