Jumat, 29 Maret 2024

Petani dari Berbagai Daerah Ikuti Pelatihan Koperasi Tani di Pati

Lismanto
Selasa, 8 Agustus 2017 14:57:59
Ketua Umum Serikat Petani Indonesia (SPI) memberikan pelatihan koperasi kepada para petani Indonesia di Gembong, Pati. (MuriaNewsCom/Lismanto)
Murianews, Pati - Puluhan petani dari berbagai kota di Indonesia mengikuti pelatihan Koperasi Petani Indonesia di Sekretariat Serikat Petani (SPI) Jawa Tengah, Gembong, Pati. Pelatihan tersebut untuk membekali para petani dalam membangun gerakan Koperasi Petani Indonesia (KPI). Pembentukan koperasi tani dianggap perlu untuk menyejahterakan para petani yang saat ini banyak dimanfaatkan korporasi. "Upaya pembentukan koperasi petani menjadi bagian dari perjuangan untuk melaksanakan reforma agraria. Sebab, dunia pertanian saat ini dikuasai korporasi yang jauh dari nilai-nilai kesejahteraan petani," ujar Ketua Umum SPI Henry Saragih, Selasa (8/8/2017). Aktivis petani yang pernah menjadi koordinator petani dan buruh internasional, La Via Campesina ini menuturkan, petani butuh kelembagaan ekonomi yang bisa mengakomodasi kebutuhan dan kesejahteraan petani. Satu-satunya lembaga ekonomi yang memenuhi kebutuhan itu adalah koperasi. Ada empat tahap yang harus ditempuh agar petani mampu sejahtera. Pertama, alat produksi harus dikelola petani, mulai dari benih, pupuk, obat-obatan, alat-alat pertanian, termasuk tenaga kerja dan modal. Kedua, cara berproduksi petani harus melalui mekanisme agroekologi. Itu yang disebut dengan revolusi hijau. Ketiga, koperasi patani harus bisa melakukan pemasaran produk pertanian untuk kebutuhan diri sendiri dan masyarakat. Keempat, koperasi mesti menguasai kapital. Jika keempat tahap itu berhasil dikuasai, koperasi menjadi lembaga yang dapat menyejahterakan para petani. Namun, Henry mengaku bila melawan korporasi dalam dunia pertanian bukan hal yang mudah. Sebab, korporasi selama ini terlanjur mengakar kuat mengatur dunia pertanian dari alat produksi hingga distribusi produk. Editor : Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar