Jumat, 29 Maret 2024

Festival Baratan 2017 Hadirkan Rekonstruksi Sejarah

Padhang Pranoto
Kamis, 11 Mei 2017 18:30:41
Arak-arakan Festival Baratan di Kalinyamatan Jepara, Rabu (10/5/2017). (Istimewa)
Murianews, Jepara - Festival Baratan 2017 menyajikan rekonstruksi sejarah terbunuhnya Sultan Hadlirin, suami dari Ratu Kalinyamat, Rabu (10/5/2017) malam. Hal itu diwujudkan dengan membuat replika jenazah dari pemimpin Jepara itu.  Ketua Panitia Andyka Falaisufa Yusuf menyampaikan, prosesi arak-arakan tersebut ikut melibatkan warga. "Yang membedakan dengan tahun lalu, pada tahun ini menggunakan konsep arak-arakan replika jenazah Sultan Hadlirin. Selain itu, kami juga menggunakan konsep tahlilan yang diadakan sebelum dan sesudah arak-arakan yang diikuti seluruh warga," ucapnya. Ia menjelaskan, peserta arak-arakan diikuti oleh 150 orang. Mereka telah dibagi-bagi menjadi beberapa rombongan, seperti dayang, Ratu Kalinyamat, Prajurit Kalinyamat, Prajurit Arya Penangsang, Wali Kutub, Obor, Puli, Pasukan Lampion, dan Saka Pariwisata.  Sementara itu, Plt Bupati Jepara Sholih menyoroti pentingnya regenerasi tradisi tersebut. Di samping itu, ia juga memberi perhatian kepada Impes atau lampion khas yang ada pada saat Baratan.  "Yang paling menarik dari tradisi Baratan yakni memiliki satu ciri khas lampu yakni impes, yang terbuat dari kertas. Selain itu adapula pembuatan jajanan tradisional yang diberi nama puli. Harapannya pesta budaya dan tradisi ini ke depan tetap lestari dan berkembang dari generasi ke generasi,'' ucapnya.  Editor : Kholistiono

Baca Juga

Komentar