Jumat, 29 Maret 2024

Cak Nun: Aja Lali Karo Jowomu!

Faisol Hadi
Sabtu, 29 April 2017 20:00:34
Nilai-nilai budaya Jawa yang sudah terkenal luhur, menjadi lengkap dengan kedatangan Islam di tanah Jawa yang dibawa Walisanga. (MuriaNewsCom/Faisol Hadi)
Murianews, Kudus - Cak Nun mengingatkan kepada warga Kudus dan sekitarnya agar senantiasa mengingat jati diri masing-masing. Jika kita lahir di Jawa, kita harus berbangga jadi orang Jawa. Jangan kemudian jadi malu atau minder karenanya. Menurut Cak Nun, sekarang ini banyak yang salah kaprah tentang cara berpikir dalam berbangsa. ’’Banyak yang karena alasan NKRI kemudian mengatakan Indonesia itu bukanlah Jawa, Aceh, Sumatera, dan lain sebagainya. Ini keliru!’’ sergahnya. Indonesia, kata Cak Nun, itu ibarat gado-gado. Di dalamnya ada unsur lontong, sayuran, kentang, dan bumbu kacangnya yang khas. ’’Indonesia ini juga ada Jawa, Aceh, Sumatera, dan lain sebagainya,’’ beber Cak Nun. Bangga menjadi orang Jawa, lanjut Cak Nun, berarti sudah bentuk syukur kepada Allah SWT yang telah membuat seseorang lahir sebagai orang Jawa. ’’Dadi aja lali karo Jowomu, rek!’’ lanjut Cak Nun dengan nadanya yang khas. Islam memang dilahirkan di tanah Arah. Tapi Cak Nun mengingatkan warga yang hadir bahwa umat Islam tidak perlu berperilaku seperti orang Arab. ’’Kita adalah orang Jawa. Bukan orang Arab. Jadi berperilakulah seperti orang Jawa,’’ katanya lagi. Cak Nun menambahkan, ora Jawa sejak dahulu kala sebenarnya sudah melakukan hal-hal yang baik secara manusia. Ibarat sebuah botol, orang Jawa itu tinggal membutuhkan tutupnya saja. Jadi ketika Islam masuk ke tanah Jawa, hal itu menjadi pelengkap nilai-nilai budaya Jawa yang sudah terkenal tinggi. Jawa dan Islam, imbuh Cak Nun, menjadikan keduanya saling melengkapi satu sama lain. Hal-hal baik yang dimiliki orang Jawa, menjadikannya kian sempurna dengan ajaran Islam yang dibawa Walisanga. Editor: Kholistiono

Baca Juga

Komentar