Jumat, 29 Maret 2024

Hadi Priyanto : Banyak yang Salah Memaknai Hari Kartini

Padhang Pranoto
Sabtu, 29 April 2017 20:00:35
Hadi Priyanto saat menyerahkan buku Kartini, pada sebuah acara di Bangsri beberapa waktu lalu.(MuriaNewsCom/Kholistiono)
Murianews, Jepara - Hadi Priyanto, Ketua Yayasan Kartini mengaku spirit Kartini tak banyak dipahami generasi muda dengan benar. Ia berujar semangat dan pemikiran Kartini justru  "dipersempit" sebagai hanya pahlawan emansipasi semata. Hadi mencontohkan, kelahiran Kartini yang diperingati setiap tanggal 21 April itu dengan berkebaya. "Padahal banyak hal yang dilakukan oleh Kartini. Namun cita-cita, gagasan dan apa yang telah dilakukan oleh Kartini untuk bangsanya justru dipersempit dengan hanya memaknai sebagai pahlawan emansipasi," katanya, Sabtu (29/4/2017). Dirinya menjelaskan, sosok itu pernah menjadi tokoh sentral di tengah pemuda pergerakan mahasiswa Stovia Jakarta. Bahkan di tahun 1903, Kartini dan para pemuda terpelajar telah membentuk organisasi Jong Java. "Padahal kalau kita belajar dari sejarah, pada tahun 1915 baru berdiri organisasi Tri Koro Dharmo yang kemudian pada tahun 1923 berubah jadi Jong Java," imbuhnya. Ia melanjutkan, pikiran Kartini tentang kebhinekaan juga belum banyak diketahui orang. Kartini, menurut Hadi, memiliki toleransi yang teramat tinggi terhadap pemeluk agama dan suku bangsa lain. Bahkan, beasiswa yang sedianya diperuntukan bagi Kartini dan Rukmini, diserahkan kepada Agus Salim yang berasal dari Sumatera. Selanjutnya, peran Kartini dalam pengembangan seni ukir, pendidikan, perlawanan terhadap ketidakadilan sayangnya dimaknai pada kulit luar. "Mestinya, setiap kali kita memperingati hari lahir Kartini, kita harus menggali pokok pikiran dan gaasannya yang masih relevan dalam pembangunan bangsa," tegas Hadi. Editor : Kholistiono

Baca Juga

Komentar