Jumat, 29 Maret 2024

DKK Rembang Punya PR Besar untuk Hal Ini

Edy Sutriyono
Sabtu, 8 April 2017 12:00:51
Kepala DKK Rembang Ali Syofi'i saat diwawancarai media beberapa waktu lalu.(MuriaNewsCom/Edy Sutriyono)
Murianews, Rembang - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Rembang Ali Syofi’i mengakui, jika angka kematian Ibu dan bayi di wilayah Kabupaten Rembang masih tergolong cukup tinggi. Meskipun jumlahnya fluktuatif tiap tahunnya, tapi angka kematian ibu dan bayi di Rembang cenderung meningkat. Dari data yang ada, selama tahun 2016, sedikitnya terjadi 15 kasus kematian ibu, sedangkan kematian bayi mencapai 106 kasus. Jumlah tersebut meningkat jika dibanding dengan jumlah kasus yang terjadi pada tahun 2015 sebanyak 8 kasus untuk angka kematian ibu, dan 134 kasus kematian bayi. “Memang angka kematian ibu dan bayi di Kabupaten rembang menjadi PR tahunan bagi kami, sehingga target pada tahun ini kami bisa menekan kembali angka kematian ibu dan bayi minimal 8 angka di kematian ibu dan 100 di kasus kematian bayi,” ujarnya. Selain kematian ibu dan bayi, pihaknya mengaku bahwa penyebaran penyakit menular di Rembang juga menjadi poin PR DKK Rembang. Menurutnya, penyakit menular semacam DB, hepatitis, Tuberculosis (TB), dan lain sebagainya. "Angka pengidap AIDS akibat virus HIV di Kabupaten Rembang tiap tahunnya juga meningkat. Bahkan, saat ini, jumlah pengidap penyakit AIDS di Rembang mencapai 35 persen dari jumlah penduduk," paparnya. Dia menambahkan, jumlah tersebut tergolong masih sangat tinggi. Oleh karena itu penting bagi DKK untuk bisa menekan penyebaran virus HIV di Rembang, mulai dari penanganan kasus, pengobatan hingga rehabilitasi bagi para pengidap perlu dilakukan secara merata,” Sementara itu, pihaknya juga berharap pada tahun 2017 ini, derajat kesehatan di wilayah Rembang semakin meningkat. Termasuk upaya penekanan angka kasus kematian ibu dan bayi, menghentikan jalur penyebaran penyakit menular dan penanganan secara intensif bagi pengidap virus HIV/AIDS. Editor : Kholistiono

Baca Juga

Komentar