Kamis, 28 Maret 2024

Dari Paranormal sampai ke Tasikmalaya, Curhatan Edy, Penulis Buku Djamhari Penemu Kretek

Faisol Hadi
Kamis, 23 Maret 2017 17:30:03
Penulis buku Djamhuri Penemu Kretek, Edy Supratno saat bedah bukunya di Kudus, Rabu (22/3/2017) malam. (MuriaNewsCom/Faisol Hadi)
Murianews, Kudus - Penulis buku Djamhuri Penemu Kretek, Edy Supratno membagi pengalamannya selama membuat karya tersebut di Wedangan Pukwe Kudus, Rabu (22/3/2017) malam. Menurutnya, dalam perjalanan membuat buku, beberapa kali menjumpai permasalahan. Seperti mencari sumber, hingga keluarga Djamhari. Namun itu semua terbayarkan saat buku sudah jadi. "Saat itu saya mencari silsilah Djamhari sang penemu kretek ini. Hingga akhirnya sampailah di Tasik (Tasimalaya Jawa Barat), yang mana keluarga Djamhari. Namun di sana saya stres karena ternyata anaknya mengaku kalau bapaknya bukan orang Kudus," katanya. Pihaknya sampai merasa gagal karena hal itu. Hingga akhirnya dia bertemu dengan anaknya yang lain, Su’aidah. Dari Su’aidah yang belakangan diketahui anak bungsu Djamhari tersebut membenarkan kalau Djamhari asli Kudus dan suka merokok kretek. Mendapat jawaban itu dia sangat senang. Namun dia tak percaya begitu saja hingga akhirnya anaknya tersebut menceritakan tentang  ayahnya. Bahkan dia semakin yakin ketika anaknya menceritakan tentang Kudus, yang mana dia beberapa kali diajak ayahnya. "Kebetulan dia anak yang paling kecil, dan sering diajak pergi ayahnya. Jadi dia yang tahu lebih banyak ketimbang saudaranya yang lain. Sebab total saudaranya sejumlah 13. Namun kini sudah sakit karena usianya sekarang sudah tua," ungkapnya. Edy juga menelusuri jejak Djamhari kemanapun. Saking stresnya dalam mencari data Djamhari, pihaknya juga sempat datang paranormal. Karena setelah pergi ke sejumlah tempat masih tidak ada tanda-tanda adanya Djamhuri. "Bahkan saya dulu membersihkan makam di Krapyak, berharap makam tua di sana merupakan makam Djamhuri meski kenyataannya itu tidak," ucapnya. Dalam buku tersebut, kata Edy, lebih menyoroti tentang sosok Djamhuri, bukankah kretek. Karena bagi dia buku yang mengupas tentang kretek sudah banyak. "Banyak tim yang membantu dalam menyelesaikan buku ini. Dan saya terbuka menghadapi kritikan karena buku ini memang perlu dibenahi. Namun saya yakin, kalau Djamhuri itu ada," tegasnya. Editor : Akrom Hazami  

Baca Juga

Komentar