Jumat, 29 Maret 2024

Akibat Gabah Basah, Bulog Tak Sembarangan Beli Gabah Petani

Faisol Hadi
Selasa, 21 Februari 2017 07:00:23
Petugas dari Bulog saat melihat gabah di Undaan Lor, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus, Senin. (MuriaNewsCom/Faisol Hadi)
Murianews, Kudus -  ‎Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub-Divre Pati, mulai membeli gabah petani di Kudus, khususnya wilayah Undaan. Pembelian dimulai dari Senin (20/2/2017) dengan lebih selektif. Ketua Satuan Kerja (Satker) Pengadaan 3, dengan wilayah kerja Kudus dan Jepara Bulog Nur Hardiansyah, mengatakan Bulog lebih dahulu melihat kondisi padi saat hendak dibeli. "Ada ketentuan tersendiri, yaitu kadar air maksimal 25 persen, serta kadar kotoran tak lebih dari 10 persen. Jika mencakup itu, maka  bisa membeli sesuai standar yang ditetapkan pemerintah, yakni Rp 3.700 per kg," katanya saat melihat padi di Undaan Lor, Kecamatan Undaan. Hanya, kondisi saat ini berbeda. Padi yang dipanen memiliki kualitas yang kurang bagus, karena terendam air. Pihaknya tak dapat membeli keseluruhan padi tersebut. Namun, pihaknya tetap akan membeli padi yang basah, dengan jumlah satu ton saja. Jumlah tersebut dibeli dengan harga Rp 330 ribu per kuintalnya. Meski basah, namun kadar air sudah sampai ambang batas. Yang menjadi permasalahan adalah gabah yang lengket, sehingga tidak bisa dipisahkan antara gabah dengan jerami maupun sampah yang masuk dalam gabah. Untuk itulah harganya berbeda  Pihaknya juga masih menelusuri sepanjang wilayah di Undaan Lor untuk mencari gabah lainnya. Editor : Akrom Hazami  

Baca Juga

Komentar