Kamis, 28 Maret 2024

Ini Rincian Harga Makanan yang Tidak Wajar, yang Harus Dibayar Keluarga Kades Asal Kudus di Pantai Bandengan

Faisol Hadi
Senin, 26 Desember 2016 19:10:32
Inilah nota dari rumah makan di Pantai Bandengan, Jepara, yang menjadi lokasi makan siang keluarga kades Undaan Lor, Kudus, saat berlibur di kawasan tersebut, Minggu (25/12/2016). (Facebook Aizzatun Nada)
Murianews, Kudus – Berapa sebenarnya harga yang harus dibayar keluarga Kepala Desa (Kades) Undaan Lor, Kecamatan Undaan, Kudus, Edy Purwanto, saat makan di sebuah rumah makan di kawasan Pantai Bandengan, Jepara, pada Minggu (25/12/2016) kemarin. Bukan saja dinilai teramat mahal, namun ada juga item harga yang berbeda untuk jenis makanan yang sama. Berikut ini adalah rincian dari nota makan siang keluarga Edy Purwanto, yang diunggah dalam akun Faceboook sang istri Aizzatun Nada. Dimulai dari dua teko es teh senilai Rp 99 ribu, dua teko es jeruk seharga Rp 190 ribu, satu teko teh hangat senilai Rp 49.500, tiga porsi kerang tumis Rp 195 ribu, 20 ikan kakap Rp 1,2 juta, dua ikan kerapu Rp 250 ribu, 4 bakul nasi Rp  238 ribu, satu bungkus rokok LA Rp 23 ribu, dan satu teko es jeruk Rp 59.500. Dan nilai total dari makan siang tersebut adalah Rp 2,304 juta. Yang terasa lucu adalah, pada harga dua teko es jeruk nilainya adalah Rp 190 ribu, namun pada satu teko es jeruk pada nota paling bawah, nilainya hanya Rp 59.500. Jika ini adalah item yang sama, seharusnya harga satu teko es jeruknya Rp 95 ribu. Namun, justru satu teko es jeruk tambahan itu, hanya bernilai Rp 59.500. Baca juga : Liburan di Bandengan, Keluarga Kades Asal Kudus Ini Harus Bayar Makanan dengan Harga Tidak Wajar Kades Undaan Lor Edy Purwanto sendiri saat dihubungi mengatakan, saat membayar itulah, dirinya dan istri merasa kaget harus membayar jutaan rupiah. Apalagi, terdapat perbedaan harga pada beberapa item yang tertulis di nota. ”Istri saya sempat protes kepada pemilik warung. Maksudnya karena ada yang berbeda dan aneh, apalagi mahal, kami minta dihitung ulang saja. Tapi, malah mendapat sambutan yang kurang enak,” jelasnya. Dirinya memang menyesalkan kenapa harga makanan yang dibayar terbilang tidak wajar. Sehingga meminta untuk dihitung ulang, namun tidak dikabulkan. ”Saat itu kami sedang ramai-ramai liburan beserta keluarga besar istri saya. Totalnya ada 20 orang dengan lima mobil. Makanya pesannya juga banyak. Rombongan kami bukan dari Kudus saja. Namun juga dari Bandung, Yogyakarta, dan Demak,” tuturnya. Edy juga menambahkan bahwa dirinya juga sudah meminta sang istri untuk tidak mengunggah keluhannya itu di media sosial. ”Takutnya malah bikin geger nanti. Tapi karena kesal, ya mau bagaimana lagi,” imbuhnya. Editor: Merie

Baca Juga

Komentar