Jumat, 29 Maret 2024

Garam Beryodium Dibagikan Gratis di Puskesmas Keling Jepara

Kholistiono
Sabtu, 24 Desember 2016 15:00:08
Pemberian secara gratis garam beryodium agar tak mengalami gangguan akibat kekurangan garam beryodium di Puskesmas Keling Jepara. (JEPARAKAB.GO.ID)
Murianews, Jepara - Puskesmas Keling 2 Jepara memberikan apresiasi kepada para kadernya yang berperan maksimal dalam pembangunan kesehatan di wilayah kerja puskesmas tersebut. Salah satu prestasi yang diraih adalah tidak adanya kasus Angka Kematian Ibu (AKI) dalam dua tahun terakhir. Kampanye mengkonsumsi garam beryodium dan pil tambah darah disebut sebagai dua program kunci menekan AKI, yang melibatkan para kader. Kepala Puskesmas Keling 2 Suhadi mengatakan, momen kebersamaan dengan para kader di peringatan hari ibu Kamis (22/12/2016), dimanfaatkan untuk menyampaikan terima kasih kepada para kader dan seluruh stakeholder kesehatan di wilayah tersebut. “Kami tidak memberi apa-apa. Hanya sepotong kain batik untuk setiap kader serta 250 gram garam beryodium yang kami berikan. Kain sebagai bingkisan dan garam untuk melanjutkan kampanye konsumsi garam beryodium,” kata Suhadi dikutip situs resmi Pemkab Jepara. Penyerahan dilakukan Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara dokter Aniek Rufaida. Total terdapat 270 kader yang hadir dalam peringatan hari ibu yang diisi dengan apel pagi, senam, jalan sehat, dan pembagian doorprize. Mereka terdiri dari kader posyandu, posbindu, posyandu lansia, dan dukun bayi dari enam desa di wilayah kerja puskesmas. Yakni Desa Kaligarang, Tunahan, Gelang, Bumiharjo, Keling, dan Kunir. Seluruh unsur Muspika juga hadir dalam acara ini. Suhadi menyebut, sukses nol AKI memang dicapai melalui dua program kunci, konsumsi garam beryodium dan upaya tambah darah sejak remaja putri. Di semua desa, kader kesehatan membantu mengawal perkembangan ibu hamil hingga proses persalinan di lingkungan masing-masing. Mereka membangun kesadaran resiko kurang garam beryodium bisa menyebabkan keguguran atau setidaknya kelahiran beresiko. Yaitu bayi cacat fisik atau mengalami keterbelakangan mental. “Maka setiap ibu hamil yang pertama kali periksa ke bidan,  diberikan secara gratis garam beryodium agar tak mengalami GAKI (gangguan akibat kekurangan garam beryodium)” katanya. Sedangkan program pil tambah darah sasarannya remaja putri agar pada saat menstruasi minum obat tambah darah sulfa ferous yang diberikan gratis. Selain saat menstruasi juga seminggu sekali. Kegiatan ini dilaksanakan di SMP dan MTs di wilayah kerja, sedangkan pil tambah darah diberikan gratis melalui PKS. “Kami bersyukur kegiatan seperti ini didukung stakeholder termasuk Muspika. Jangan kaget kalau di wilayah kerja kami sampai melihat mobil operasional Polsek dimanfaatkan oleh anggota Polri membantu sosialisasi berbagai program kesehatan. Semua memang total mendukung,” pungkasnya. Editor : Akrom Hazami

Baca Juga

Komentar