Kamis, 28 Maret 2024

Ikut Ekstrakurikuler Teater, Dua Siswa SMK Duta Karya Tunjukkan Prestasi

Faisol Hadi
Sabtu, 26 November 2016 07:10:24
Siswa SMK Duta Karya menunjukkan adegan teater yang pernah dilakukan beberapa waktu lalu. (ISTIMEWA)
Murianews, Kudus - Dwi Aji Leksono, siswa kelas XII SMK Duta Karya Kudus mengaku ikut berteater karena motivasi dari temannya yang sudah lulus. Akhirnya dia mengikuti jejaknya dengan mengikuti ekstra teater di SMK itu. "Di sini namanya Teater Apotek. Saya dulunya pemalu, bahkan ngomong saja tidak berani. Dan setelah mengikuti teater mampu lebih pede dan mampu mengolah kata," ungkapnya. Menurutnya, dia tidak menyesal ikut bergabung dalam teater. Bahkan dia senang karena mendapatkan pengalaman yang tidak didapatkan dalam pendidikan formal. Pengalaman serupa juga ditujukan oleh Arjuna Akniyanto Wibowo. Siswa yang masih duduk kelas X itu juga mengaku lebih lantang saat bicara setelah ikut teater. Dia juga pandai mengolah rasa setelah aktif dalam teater. Dia memilih berkegiatan di ekstra teater lantaran diajak kakak kelasnya. Waka Kurikulum ‎SMK Duta Karya, Supriyanto, mengatakan, dengan teater maka siswa akan memiliki karakter. Sesuatu yang sangat dibutuhkan dalam dunia nyata di dalam masyarakat. Sebab tanpa dilatih, maka akan susah dalam berinteraksi. "Jadi ini akan sangat membantu dalam perkembangan siswa. Untuk itulah dibutuhkan ektra semacam ini supaya siswa lebih matang," ujarnya Ekstrakurikuler Teater Apotek adalah kepanjangan dari Apresiasi Soesastra Teater Kudus. Mereka mampu mengaplikasikannya dengan cerdas di akademiknya. Kurang lebih ada 40 piala telah mereka raih. Puluhan piala ditaruh di almari piala, baik tingkat lokal, tingkat regional, dan tingkat nasional. Baik di dunia kesenian, penulisan, ataupun sub-disiplin ilmunya. ‎Pembina Teater Apotek, Muchammad Zaini, mengatakan pihanya sudah ketiga kali ini menjuarai Festival Teater Djarum (FTP). Sejak 2009, 2010, dan 2016 ini. Di samping itu, ‎dua kali juara nasional berturut-turut dalam festival teater yang digelar persatuan guru di UPGRIS di Kota Semarang, pada periode 2014 dan 2016. "Bahkan kami sempat mendapatkan tawaran untuk pentas di Brunei Darussalam dulu. Namun karena alasan finansial, maka kami tidak bisa terbang kesana," ungkapnya Selain itu, bebebepa kali tawaran tampil juga sudah sering diterima. seperti tawaran pentas di Bali dan Bandung, tapi waktu itu kendalanya karena waktunya mepet dengan ujian nasional, kami juga tak bisa hadir. Editor : Akrom Hazami

Baca Juga

Komentar