Jumat, 29 Maret 2024

Biar Pelanggan PDAM Kudus Enggak Jengkel karena Listrik Padam, Ini Solusinya

Faisol Hadi
Jumat, 28 Oktober 2016 17:30:29
Direktur PDAM Ahmadi Syafa  menunjukan lokasi saluran air PDAM lewat gawainya ditemui di kantornya, Jumat. (MuriaNewsCom/Faisol Hadi)
Murianews, Kudus - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kudus, menyiapkan generator set (genset). Tujuannya untuk persiapan mengantisipasi adanya pemadaman listrik, yang berdampak pada arus air PDAM. Direktur PDAM Kudus Ahmadi Syafa mengatakan, jika aliran listrik sampai padam, bukan hanya PDAM yang kehilangan pemasukan. Tapi pelanggan juga terganggu . "Untuk itulah genset dibutuhkan. Namun untuk membelinya membutuhkan biaya yang tidak sedikit," katanya kepada MuriaNewsCom. PDAM Kudus saat ini memiliki 48 sumur produksi, dengan total sambungan rumah (SR) hampir 40 ribu pelanggan. Untuk mengoptimalkan layanan jika terdapat gangguan pemadaman listrik, maka tiap sumur efektifnya terdapat genset. Selain itu, upaya lain yang juga dibutuhkan untuk kepuasan pelanggan adalah harus siapkan tandon air dalam jumlah lebih besar. Begitu ada masalah air masih bisa dialirkan ke jaringan pelanggan. Gangguan  seperti itu, misalnya terjadi Senin (24/10/2016). Hal itu dipicu oleh padamnya aliran listrik selama empat jam mulai pukul 01.00 dini hari. Kondisi itu berimbas hilangnya potensi pendapatan dari pelanggan, besarnya mencapai Rp 100 juta. Akibatnya, gelontoran air bersih tak dapat dialirkan ke pelanggan karena tidak berfungsinya 16 sumur produksi di kawasan Sudimoro Kecamatan Gebog dan Gondangmanis (Bae) akibat listrik mati. Tak pelak, pelayanan sekitar 20 ribu pelanggan di wilayah Bae dan Kota terganggu. Dan potensi kehilangan mencapai Rp 100 juta, dari jumlah pelanggan yang mati sekitar 20 ribu pelanggan. Selain listrik padam, gangguan yang masih seringkali terjadi yaitu akibat bocornya pipa jaringan. Kebocoran bisa akibat terkena galian, pipa terjepit akar pohon, tekanan kuat air dari dalam dan tekanan beban luar seperti getaran kendaraan. Dibanding tahun lalu, tingkat kebocoran air atau non revenue water (NRW) pada jaringan distribusi PDAM tahun 2016 ini mengalami kenaikan. Jika tahun lalu NRW rata- rata 19,19 persen. Sedang tahun ini hingga bulan ke sepuluh rata- rata mencapai 22 persen. Angka itu di atas ketentuan yang disyaratkan pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum, di mana angka NRW dipatok maksimal 20 persen. Editor : Akrom Hazami

Baca Juga

TAG

Komentar