Kamis, 28 Maret 2024

Lihat, Ulah Jahil Orang-orang di Taman Kota Purwodadi Ini Sungguh Keterlaluan

Dani Agus
Minggu, 23 Oktober 2016 10:28:21
Papan imbauan agar pengunjung tidak corat-coret (kiri). Inilah corat-coretan yang dilakukan orang tidak bertanggungjawab pada gazebo yang ada di Taman Kota Purwodadi. (MuriaNewsCom/Dani Agus)
Murianews,Grobogan - Sejumlah pengunjung Taman Kota Purwodadi menyayangkan ulah sebagian orang yang membikin kotor taman kota. Yakni, dengan melakukan aksi corat-coret di kawasan yang saat ini sedang jadi pilihan warga untuk beraktivitas bersama keluarga tersebut. “Ulah tangan-tangan jahil yang bikin corat-coret ini sungguh keterlaluan. Harusnya, mereka ini ikut merawat tempat ini agar selalu nyaman dan bersih. Bukan malah mengotori dan bikin rusak,” cetus Sinta, salah seorang pengunjung Taman Kota, Sabtu (22/10/2016). Dari pengamatan di lapangan, keluhan pengunjung ini memang ada benarnya. Sebab, banyak sekali coretan yang terdapat di kawasan ruang terbuka hijau tersebut. Coretan paling banyak terdapat di beberapa gazebo yang disediakan buat bersantai para pengunjung. Hampir semua titik gazebo yang dibuat dari kayu itu terdapat coretan, baik berupa tulisan atau gambar. Sebagian besar coretan dibuat dari tipe x. Ada juga yang menggunakan spidol permanen serta cat.“Coretan yang ada didalam gazebo ini makin tambah tiap hari. Sayang sekali, tempat yang nyaman ini jadi terlihat kotor,” kata Irawan, pengunjung lainnya. Kabid Konservasi dan Informasi Lingkungan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Grobogan Latifawati ketika dimintai komentarnya juga menyayangkan adanya ulah orang yang tidak bertanggungjawab tersebut. Padahal, pihaknya juga sudah memasang imbauan pada para pengunjung agar tidak merusak kawasan tersebut. “Saya berharap aksi mengotori kawasan lewat corat-coretan ini dihentikan. Mari kita rawat bersama agar kawasan ini selalu nyaman dan bersih,” katanya. Selain coretan, ada pula segelintir orang yang merusak tempat sampah di situ. Meski sudah diganti namun beberapa hari kemudian dirusak lagi. Menurutnya, pembuatan RTH itu mulai dilakukan pada tahun 2014 lalu setelah mendapat kucuran dana Rp 800 juta melalui dana alokasi khusus (DAK). Kemudian, pada tahun lalu ada kucuran dana lewat APBD Grobogan sebesar Rp 500 juta. Alokasi dana yang diterima itu digunakan untuk pengurukan lahan, pemasangan batako dan penanaman pohon peneduh. Penataan lingkungan RTH itu dimulai lagi bulan Mei hingga awal Oktober lalu setelah ada kucuran dana sekitar Rp 5 miliar dari pusat. Tepatnya, melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Dana tersebut dialokasikan untuk membuat penambahan beberapa sarana publik di lokasi tersebut. Seperti, penataan saluran air, penanaman pohon, jogging area dan beberapa sarana pendukung lainnya. “Luas lahan untuk RTH itu sekitar 3,2 hektar. Sesuai rencana yang sudah dibuat, pembuatan RTH keseluruhan membutuhkan dana Rp 18 miliar,” imbuhnya. Editor : Kholistiono

Baca Juga

Komentar