Jumat, 29 Maret 2024

Kirab Budaya, Ribuan Warga Kaliwungu Kudus Rebutan Nasi Berkah

Faisol Hadi
Sabtu, 15 Oktober 2016 19:30:18
Warga meramaikan kegiatan kirab budaya di Desa/Kecamatan Kaliwungu, Kudus, Sabtu. (MuriaNewsCom/Faisol Hadi)
Murianews, Kudus - Ribuan warga Desa/Kecamatan Kaliwungu, Kudus, meramaikan ritual penggantian kain luwur Mbah Rogo Moyo di Dukuh Prokowinong, Sabtu (15/10/2016). Pada kegiatan tersebut, masyarakat mengarak kain luwur dan nasi berkah sejauh 2 kilometer (km). Ketua penyelenggara, Haryono mengatakan peserta kirab mencapai ribuan orang. Mereka meliputi perwakilan tiap RT, sekolah dan juga warga sekitar yang juga ikut meramaikan kegiatan. "Para peserta berkumpul menjadi kelompok. Dan tiap kelompok, menyuguhkan atraksi yang mana mewakili keterampilan di desa tersebut," katanya kepada MuriaNewsCom. Menurutnya, para peserta kirab berjalan mulai dari Masjid Darul Istiqomah atau yang biasa disebut Masjid Alit. Kemudian peserta kirab mengelilingi kampung dengan mengarak dan beratraksi. Penampilan yang ditampilkan bermacam-macam. Ada visualisasi tanam Pati, arakan nasi berkah, pertukangan, silat kejawen Patih Arjuna, mitos masyarakat Asemanten dan juga pertanian yang menjadi mata pencaharian sebagian besar masyarakat. Selain itu, kelompok pemuda juga tidak mau kalah dengan menyuguhkan kirab dolanan dan nyanyian bocah dan lain sebagainya. Pertukangan diambil warga lantaran desa itu menjadi awal kemunculan atau cikal bakal seorang tukang dan juga pendiri dan pembuat rumah adat Kudus. Kegiatan tersebut merupakan kegiatan tahunan. Dan kali ini merupakan tahun keenam. Sebelumnya kegiatan hanya dilakukan dengan cara mengarak kain luwur yang digunakan untuk mengganti cikal bakal di desa tersebut. Itupun dilakukan waktu malam hari usai magrib dan hanya diikuti oleh warga pria saja. "Kegiatan seperti ini sangat ditunggu oleh masyarakat. Bukan hanya masyarakat Desa Kaliwungu saja, melainkan juga masyarakat asal desa lainnya," ujarnya. Bukan hanya kirab yang beragam saja yang menjadi menarik dalam ritual tersebut, namun ribuan penonton juga memperebutkan nasi berkah yang juga dibagikan kepada warga. Nasi tersebut dipercaya memberikan berkah untuk yang memakannya, bahkan ada pula yang mempercayai nasinya sebagai obat. Jumiyati, warga Gebog yang turut hadir juga mengatakan kalau kegiatan sangat menarik. Terlebih, penampilan yang banyak dari tiap RT, membuat suasana penonton semakin berdesakan ingin melihat dari dekat. "Saya juga menginginkan nasi berkah. Sebab dipercaya kalau nasi tersebut mampu memberkahi bagi siapa saja yang memakannya," ungkapnya. Tak hanya itu, penonton juga mengabadikan kegiatan langka dengan kamera. Hal itu dijadikan kenang-kenangan dalam haul cikal bakal Dukuh Winong, Kaliwungu. Editor : Akrom Hazami

Baca Juga

Komentar