Kamis, 28 Maret 2024

Pascabanjir, Warga di Grobogan Mulai Bersihkan Rumah dan Kumpulkan Barang yang Tersisa

Dani Agus
Kamis, 13 Oktober 2016 17:35:43
Murianews,Grobogan - Setelah air surut, penderitaan warga yang jadi korban banjir belum berakhir. Sebab, banyak warga yang kehilangan harta bendanya ketika banjir menerjang wilayah perkampungannya. Bahkan, ada pula yang harus kehilangan tempat tinggal lantaran rumahnya tersapu arus air. Selain itu, ada juga yang rumahnya roboh, tetapi tidak sempat hanyut diterjang air. Dari pantauan di lapangan, selain ikut membantu gotong-royong menutup tanggul jebol yang jadi biang banjir, sebagian warga yang terkena bencana mulai membersihkan rumahnya. Upaya pembersihan rumah yang terkena banjir tidak bisa dilakukan dengan mudah. Soalnya, banyak lumpur tebal yang ada di dalam dan teras rumah penduduk. Genangan lumpur juga menutup jalan, serta saluran air di depan rumah warga. Sejumlah anggota TNI, Polri, pramuka dan relawan tampak membantu warga yang sedang membersihkan rumahnya. Sebagian warga terlihat mengais barang-barang berharga yang tersisa dan masih bisa dimanfaatkan. Seperti peralatan makan, meja kursi, pakaian dan kasur. Sebagian barang tersisa tersebut berada cukup jauh dari rumah lantaran hanyut. “Barang-barang ini kondisinya memang sudah rusak, tetapi untuk sementara masih bisa dipakai dulu. Untuk barang lainnya banyak yang hilang karena tidak sempat dibawa ketika mengungsi,” kata Handoko, warga Desa Kuwaron, Gubug. Data yang didapat, banjir yang menerjang tiga wilayah Kecamatan di Grobogan sejak Minggu (9/10/2016) mengakibatkan enam rumah penduduk hanyut diterjang derasnya air. Rinciannya, tiga rumah hanyut ada di Desa Kemiri dan tiga lainnya di Desa Kuwaron. Kedua desa ini berada di wilayah Kecamatan Gubug. Selain rumah hanyut, ada ribuan rumah yang kemasukan air. Rinciannya, di Desa Rowosari 300 rumah, Kemiri (450) Papanrejo (300), Ngroto (600), dan Kuwaron (1.200). Desa-desa ini berada di wilayah Kecamatan Gubug. Kemudian, di Desa Ketanggirejo, Gebangan dan Sukorejo di Kecamatan Tegowanu, sedikitnya ada 800 rumah terendam air. Sedangkan di Desa Tinanding, Kecamatan Godong ada 400 rumah yang terendam. Di samping rumah, ada ribuan hektar lahan pertanian yang kebanjiran Kemudian, ribuan ternak milik warga, khususnya unggas yang hilang disapu banjir. Editor : Kholistiono 

Baca Juga

Komentar