Jumat, 29 Maret 2024

Camat Margoyoso Ngaku Sering Kena Tegur Kiai Soal Keberadaan Rumah Esek-esek

Lismanto
Kamis, 6 Oktober 2016 10:00:53
Muspika Margoyoso meminta Muhadi menutup rumahnya dari persewaan untuk esek-esek, tak lama ini. (MuriaNewsCom/Lismanto)
Murianews, Pati - Keberadaan rumah yang disewakan untuk kegiatan mesum di berbagai desa di Kecamatan Margoyoso membuat Camat Margoyoso Suhartono gerah. Tak hanya dikhawatirkan merusak mental dan moral generasi warga Margoyoso, keberadaan rumah-rumah tersebut membuat camat sering dikomplain kiai. Hal itu wajar, mengingat Margoyoso merupakan Kota Santrinya Kabupaten Pati. Terlebih, banyak pondok pesantren sebagai pusat untuk menimba ilmu agama di sana. Karena itu, komplain dari kiai diakui cukup beralasan. "Keberadaan rumah yang disalahgunakan itu sudah meresahkan masyarakat. Warga khawatir keberadaan rumah mesum berpengaruh pada moral anak-anak yang tinggal di sekitarnya. Terlebih, agama jelas-jelas melarangnya. Belum lagi, saya banyak dikomplain kiai," ungkap Suhartono. Hal itu yang membuat pihak Muspika Margoyoso gencar menggelar razia rumah esek-esek di sejumlah tempat di Margoyoso. Hal itu diharapkan agar rumah-rumah tersebut dikembalikan fungsinya sebagai hunian, bukan "hotel kecil" yang menyewakan jasa short time untuk pelaku mesum. Tercatat, ada sekitar tiga rumah di Margoyoso yang disewakan untuk kegiatan prostitusi. Dua dari tiga rumah di antaranya sudah tutup, yaitu di Desa Semerak dan Desa Margoyoso. Sementara itu, penertiban rumah di Desa Waturoyo masih berlangsung alot. Belum lagi, ada beberapa warung kopi yang menyediakan minuman keras dan fasilitas karaoke yang kerap dijadikan tempat mangkal bagi wanita-wanita penghibur. "Untuk warung kopi, kami sudah meminta untuk tidak menjual miras dan menutup fasilitas karaoke. Itu bisa memicu terjadinya transaksi mesum," tandasnya. Editor : Kholistiono

Baca Juga

Komentar