Jumat, 29 Maret 2024

Panwas Jepara Ingatkan Akurasi Data Pemilih Pilkada

Murianews
Minggu, 2 Oktober 2016 19:15:55
Murianews, Jepara – Panitia Pengawas Pemilihan (Panwaslih) Kabupaten Jepara mengingatkan pentingnya akurasi data pemilih, yang akan digunakan saat Pilkada 2017 mendatang. Pasalnya, ketidakvalidan data pemiliha, akan berimbas pada hilangnya hak konstitusional warga. Termasuk juga berpotensi maraknya gugatan usai pelaksanaan pilkada itu sendiri. Divisi Pencegahan dan Hubungan Antar Lembaga Panwaslih Kabupaten Jepara Muhammad Oliz mengatakan, saat ini proses pencocokan dan penelitian (coklit) daftar pemilih, akan berlangsung hingga Jumat (7/10/2016). ”Tepatnya sudah dimulai sejak awal September lalu. Ini sudah memasuki pekan terakhir proses coklit,” terangnya, Minggu (2/10/2016). Hanya saja, menurut Oliz, pihaknya masih menerima laporan dari masyarakat yang belum didatangi dan sekaligus didata oleh Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP). ”Ini yang harus diteliti oleh petugas. Jangan sampai terlewatkan prosesnya,” tegasnya. Potensi tercecer dari daftar pemilih, menurut Oliz, juga nyaris dialami pasangan suami istri Zainuddin dan Sholihatun, warga Desa ,Lebak Kecamatan Pakisaji. ”Untung saja, persoalan ini diinfokan melalui media sosial (medsos). Hingga akhirnya rumah Zainuddin yang juga ketua Panwascam Pakisaji ini, didatangi PPDP setempat,” tuturnya. Dan yang agak mengherankan, dari data yang dibawa PPDP itu, diketahui jika nama istri Zainuddin, yakni Sholihatun, ternyata sudah dicoret dari daftar. Alasannya karena dianggap ganda, lantaran di Desa Lebak ada tiga nama yang sama dengan istri Zainuddin. ”Padahal faktanya, meski sama nama, namun ketiga warga itu adalah individu berbeda, masih hidup dan benar-benar tinggal di Desa Lebak. Baru setelah diberi penjelasan ketua Panwascam Pakisaji, akhirnya PPDP pun melakukan proses coklit untuk ketiga warga itu. Ini kan, sebuah hal yang cukup menggelikan dan memprihatinkan menurut saya,” paparnya. Karena itu, pihak PPDP diharapkan lebih teliti melakukan tugasnya. Tidak asal main coret, tapi harus door to door melakukan tugasnya. ”Ini dilakukan agar proses pemutakhiran pemilih bisa valid dan sesuai kondisi di lapangan. Beberapa persoalan ini bisa jadi juga terjadi di kawasan lain di Jepara,” imbuhnya. Editor: Merie

Baca Juga

Komentar