Kamis, 28 Maret 2024

6 Korban Laka Lantas di Grobogan Dibuatkan Kaki Palsu di Mojokerto

Dani Agus
Kamis, 22 September 2016 21:30:10
Kapolres Grobogan AKBP Agusman Gurning mendengarkan cerita dan memberikan semangat pada Khoniah, salah satu penerima bantuan kaki palsu. (kiri).Para penerima bantuan kaki palsu sedang menunggu proses pengukuran dan pelatihan di Mojokerto beberapa waktu lalu. (MuriaNewsCom/Dani Agus)
Murianews, Grobogan - Dalam rangka memperingati HUT Satlantas yang jatuh hari ini, Polres Grobogan melangsungkan acara bakti sosial. Bentuknya berupa bantuan pembuatan kaki palsu bagi enam penyandang difabel. Saat ini, para penerima bantuan sedang menjalani proses pengukuran kaki palsu di Mojokerto. Selain pengukuran, mereka juga mendapat pelatihan cara menggunakan kaki palsu. Hal ini dilakukan supaya mereka nantinya bisa menggunakan dengan baik jika bantuan kaki palsu sudah diterima. “Para penerima bantuan kita bawa ke pabrik pembuatan kaki palsu di Mojokerto untuk pengukuran dan pelatihan. Pemberian bantuan kaki palsu ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan memperingati HUT Satlantas 22 September,” jelas Kapolres Grobogan AKBP Agusman Gurning didampingi Kasat Lantas AKP Nur Cahyo. Mereka yang mendapatkan bantuan kaki palsu tersebut, tiga di antaranya dari Kecamatan Kradenan. Yakni, Prihatin (38) dan Moh Ali Ahmadi (47), keduanya warga Desa Kuwu, serta Khoniah (16), warga Desa Banjardowo. Tiga penerima lainnya, Ngatini (56), warga Kelurahan Purwodadi, Kecamatan Purwodadi; Priyadi (34) warga Desa Kuwaron, Kecamatan Gubug dan Ahmad Solikul Hadi (48), warga Desa Tlogorejo, Kecamatan Tegowanu. “Semua penerima bantuan kaki tersebut sebelumnya merupakan korban kecelakaan lalu lintas. Dalam musibah tersebut, salah satu kaki mereka ini terpaksa harus diamputasi,” sambung Agusman. Dari enam penerima bantuan, hanya lima yang sudah diberangkatkan ke Mojokerto. Satu orang lainnya, yakni Ahmad Solikul Hadi akan disusulkan di hari kemudian karena luka bekas amputasinya belum kering sempurna. Agusman menambahkan, pemberian bantuan tersebut merupakan tindak lanjut dari program inovasi polisi lalu lintas. Yakni, program ‘Es Kolak’ yang merupakan singkatan dari Empati Sambangi Korban Laka. ’’Setelah program Es Kolak ini berjalan, ternyata kami banyak temui beberapa korban lalu lintas yang bagian kakinya harus diamputasi. Dari sana kemudian, kami ingin memberikan bantuan kaki palsu pada mereka,” imbuhnya. Editor : Kholistiono

Baca Juga

Komentar