Kamis, 28 Maret 2024

Dukuh Pentil jadi Kampung Percontohan Pemanfaatan Kotoran Sapi sebagai Bahan Biogas

Edy Sutriyono
Kamis, 22 September 2016 08:05:39
Warga sedang meninjau tabung yang digunakan untuk tempat kotoran sapi, yang nantinya dimanfaatkan untuk pembuatan biogas. (kanan). Warga memasak dengan kompor yang menggunakan biogas. (MuriaNewsCom/Edy Sutriyono)
Murianews, Rembang – Dukuh Pentil, Desa Gunungsari, Kecamatan Kaliori, Rembang, saat ini merupakan salah satu sentra peternakan sapi. Dengan banyaknya sapi di wilayah ini, kini, Dukuh Pentil juga menjadi kampung percontohan pemanfaatan kotoran sapi sebagai bahan biogas. Upaya pemanfaatan kotoran sapi ini diprakarsai oleh Badan Lingkungan Hidup (BLH) Rembang. Yakni, peternak di wilayah tersebut didorong untuk bisa memanfaatkan kotoran sapi sebagai bahan biogas. Sehingga, hal tersebut bisa menjadi alternatif sebagai bahan bakar kompor gas. Surat, salah satu anggota kelompok tani ternak (KTT) Mekar Jaya mengatakan, ketimbang kotoran sapi di buang tanpa menghasilkan nilai tambah, maka kotoran sapi bisa dijadikan bahan dasar untuk bahan biogas. Menurutnya, untuk membuat biogas dari bahan dasar kotoran sapi cukup mudah. Caranya, kotoran sapi pertama-tama diolah dengan cara diaduk dan dimasukkan ke tabung. Selama satu minggu, tabung yang terhubung dengan selang atau pipa sudah bisa menyalakan api pada kompor khusus. “Untuk api memang tidak bisa lama menyala, berbeda dengan tabung gas konvensional. Setidaknya diperlukan 10 kilogram kotoran sapi untuk menyalakan hingga 4–6 jam kompor. Kotoran sapi untuk bikin gas metana, juga bisa untuk campuran makanan ikan,” ujarnya. Dalam pembuatan biogas tersebut, katanya, pihaknya juga mendapatkan bantuan dari BLH Rembang. Dengan begitu, warga juga antusias untuk memanfaatkan kotoran sapi sebagai bahan dasar biogas. “Dengan cara ini, kita juga lebih efisien ketika memasak, karena sudah ada biogas,” ungkapnya. Editor : Kholistiono

Baca Juga

Komentar