Jumat, 29 Maret 2024

SDN Padaran Rembang Tetap Bakal Laksanakan Kurban Tahun Depan

Edy Sutriyono
Sabtu, 17 September 2016 11:15:52
Kepala SDN Padaran Rembang Suci Iriani Hendrawati. Dirinya menegaskan jika tahun depan pihak sekolah masih akan melaksanakan kurban. (MuriaNewsCom/Edy Sutriyono)
Murianews, Rembang – Proses pelaksanaan kurban di SDN Padaran, Rembang kemarin sempat menuai protes dari puluhan wali murid. Gara-garanya, pembagian daging kurban disebut tidak sesuai dengan besaran iuran yang dipungut dari murid sebesar Rp 35 ribu per murid. Meski demikian, pihak SDN Padaran tetap bakal melanjutkan program berkurban untuk tahun depan. Hal itu diungkapkan Kepala SDN Padaran Suci Iriani Hendrawati."Ini merupakan bagian dari pembelajaran keagamaan terhadap peserta didik. Dengan melakukan praktik kurban secara langsung, maka, anak-anak akan bisa lebih memahami mengenai makan berkurban. Anak-anak bisa lebih paham memaknai keikhlasan, ilmu agama, dan bisa mencontoh nabi," katanya. Menurutnya, aksi protes yang dilakukan orang tua murid, karena adanya miss komunikasi atau kesalahpahaman antara wali murid dengan pihak sekolah. Sehingga, hal itu berujung hingga adanya aksi protes. "Kemarin kita juga sudah menjelaskan itu semuanya kepada wali murid. Dan kita juga sudah minta maaf, bahwa kita sudah mendahului keputusan rapat komite, karena surat edaran tentang iuran belum ditandatangi komite," ujarnya. Sementara itu, saat disinggung mengenai selisih iuran sebesar Rp 5 ribu per anak. Dirinya juga sudah menjelaskan bahwa Rp 5 ribu tersebut dibuat untuk jaga-jaga bilamana ada kekurangan dana saat pembagian daging kurban. "Memang iuran anak itu Rp 35 ribu, daging dari penjagal itu seharga Rp 30 ribu. Namun sisanya yang Rp 5 ribu per anak itu direncanakan buat dana cadangan bila ada kekurangan. Kita juga akan mengembalikan sisanya tersebut. Sementara itu, untuk menambal kekurangannya, kita dan guru juga sudah mengumpulkan uang pribadi sebanyak Rp 700 ribu," ungkapnya. Dia menambahkan, dengan adanya peristiwa itu, akan dijadikan pembelajaran. Supaya ke depannya bisa menyiapkan segala sesuatunya dengan matang. "Terlebih tidak tergesa-gesa dalam menyiapkan sesuatunya, sehingga tidak mendahului keputusan komite,” pungkasnya. Editor : Kholistiono

Baca Juga

Komentar