Jumat, 29 Maret 2024

Habib Luthfi Ajak Warga Pati Cintai Produk Lokal

Lismanto
Senin, 29 Agustus 2016 20:39:33
Habib Luthfi saat memberikan tausiyah kebangsaan di Makodim 0718/Pati, pada Minggu (28/8/2016). (MuriaNewsCom/Lismanto)
Murianews, Pati - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah, Habib Muhammad Luthfi bin Yahya mengajak warga Pati untuk mencintai produk lokal Indonesia. Hal itu disampaikan Habib Luthfi dalam Tabligh Akbar Kebangsaan di Makodim 0718/Pati, Minggu (28/9/2016) dini hari. "Sebagai generasi bangsa besar, kita harus mengenal hasil karya Nusantara ini. Ekonomi Indonesia akan maju dan kuat, kalau manusianya menghargai apa yang keluar dari Bumi Pertiwi. Nusantara punya sumber daya alam (SDA) melimpah yang tidak dimiliki negeri lain, karena itu harus dihargai," ujar Habib Luthfi. Menurutnya, pisang hasil dari bumi Nusantara punya kualitas yang tak kalah dengan pisang impor. Namun, warga lebih senang dan bangga bila makan pisang impor yang kuning, mulus dan dibungkus di berbagai pasar modern. Begitu juga dengan hasil bumi Nusantara seperti jambu, lele, ayam, dan masih banyak lagi lainnya. Sayangnya, hasil bumi Nusantara itu tidak diberi nama Indonesia. Jenis produk unggul rata-rata diberikan nama lain, misalnya jambu bangkok, ayam bangkok, lele bangkok, dan sebagainya. "Apa sulitnya membuat nama Indonesia? Jambu Indonesia, misalnya. Kita harus bangga dengan nama Indonesia," tuturnya. Dari sekian nama produk bumi Nusantara, hanya Gula Jawa yang masih beruntung. Sebab, gula merah itu masih dilekatkan dengan nama Jawa. Celetuk itu kemudian disambut tawa dari ribuan jemaah yang hadir. Demikian halnya dengan warga Pati. Mereka harus bangga dengan produk unggulan khas Pati, seperti jeruk pamelo, kelapa kopyor, batik bakaran, dan beragam produk yang dihasilkan dari perut bumi Pati dan karya masyarakatnya. Dengan mencintai dan bangga dengan produk lokal, ekonomi Indonesia disebut akan bangkit. Senada dengan Habib Luthfi, Dandim 0718/Pati Letkol Inf Andri Amijaya Kusuma mengatakan, kemerdekaan Indonesia tidak dilakukan secara gratis. Namun, butuh perjuangan panjang untuk merebut kemerdekaan. Karena itu, generasi penerus bangsa harus bisa mengisi kemerdekaan dengan baik. "Kemerdekaan tidak diraih dengan gratis, tetapi dengan perjuangan. Mereka tidak ingin pamrih, tapi ingin generasi bangsa melanjutkan perjuangannya dengan cinta kepada negeri ini, membangunnya untuk kesejahteraan bangsa. Salah satunya, cinta dan bangga dengan produk Indonesia," pungkas Andri. Editor : Kholistiono

Baca Juga

Komentar