Kamis, 28 Maret 2024

Sadis, Kakek 60 Tahun Ini Cabuli Bocah Usia Lima Tahun

Edy Sutriyono
Senin, 20 Juni 2016 21:43:46
Orang tua korban dugaan pelecehan seksual (dua dari kiri, red) saat memaparkan kejadian yang menimpa anak berusia lima tahun, yang diduga dilakukan tetangganya sendiri. (MuriaNewsCom/Edy Sutriyono)
Murianews, Kudus – Satu lagi kasus dugaan pencabulan dilakukan terhadap anak balita. Pelakunya sudah tua, dan berstatus tetangga korban sendiri. Kasus ini terbongkar, karena sang anak yang berusia lima tahun dan berinisial LS, menceritakan hal itu sesaat setelah kejadian berlangsung. Tentu saja orang tuanya kaget, dan akhirnya melapor ke pihak kepolisian. Sejumlah pendamping kasus tersebut, Senin (20/6/2016) melakukan jumpa pers atas kasus itu, di Kedai Suko, Jalan Masjid Agung Kudus. Di sana turut dihadirkan ayah dari korban, bersama pendamping yang ditunjuk. Korban yang merupakan warga Kecamatan Kaliwungu, menurut ayahnya yang berinisial S, menceritakan bahwa anaknya itu telah menjadi korban pelecehan seksual oleh tetangganya sendiri berinisial N (60). Melalui pengacaranya Toni Triyanto, dikatakan bahwa kejadian itu terjadi pada Kamis (9/6/2016), sekitar pukul 10.00 WIB. Pada hari itu, korban akan membeli jajan di warung N. ”Namun setelah itu, korban diajak N untuk masuk ke kamarnya. Saat itu juga, celana korbaan dibuka oleh N. Kemudian N juga membuka celananya sendiri. Setelah itu, korban dipangku atau didudukkan oleh N,” kata Toni. Dia melanjutkan, setelah itu, jari N dimasukkan ke kemaluan korban. Bukan sampai disitu saja, karena alat vital N digesek-gesekan ke tubuh korban, hingga keluar sperma. Usai peristiwa itu, korban pulang ke rumah. Kepada ibunya, korban mengatakan ingin berganti celana karena basah. Ibunya yang heran, bertanya kenapa anaknya itu harus ganti celana. ”Kepada ibunya, korban kemudian menceritakan sebagaimana yang saya sampaikan di atas tadi. Curiga bahwa anaknya telah menjadi korban pencabulan, ibunya lantas membawa ke Puskesmas Kaliwungu,” terangnya. Usai mendapatkan hasil visum dari puskemas, orang tua korban kemudian melapor ke pihak kepolisian. Toni mengatakan, selain melapor, orang tua juga meminta bantuan pihaknya untuk mendampingi. ”Karena itulah, bersama aktivis perempuan Mbak Eny Mardiyanti, kita terpanggil untuk ikut mendampingi korban. Supaya kasus ini dituntaskan, karena sangat membahayakan kalau dibiarkan begitu saja. Ini sudah menyangkut anak-anak yang harus dijaga masa depannya,” tuturnya. Editor: Merie

Baca Juga

Komentar