Kamis, 28 Maret 2024

Keanehan Masjid Kuno di Pinggir Sungai Lusi Grobogan

Dani Agus
Jumat, 17 Juni 2016 18:00:55
Sudut bangunan Masjid Baitur Rohman Grobogan. (MuriaNewsCom/Dani Agus)
Murianews, Grobogan - Bangunan masjid di Grobogan buatan beberapa abad lalu ternyata masih banyak yang berdiri kokoh hingga saat ini. Salah satunya adalah Masjid Baitur Rohman di Desa Menduran, Kecamatan Brati. Masjid ini berada di kompleks Pondok Pesantren Al Maram. Letak masjidnya persis dipinggiran Sungai Lusi. Meski demikian, ketika sungai meluap, airnya tidak pernah sampai masuk ke dalam masjid. “Selama ini, rumah sekitar sini sudah seringkali banjir ketika air sungai meluap. Alhamdulillah, sejauh ini, belum pernah air sungai masuk ke kawasan masjid ini. Inilah yang jadi salah satu keanehan selama ini,” kata Parlan, warga yang tinggal di dekat masjid tersebut. Masjid tersebut pada awalnya dibangun oleh KH Kafiluddin pada tahun 1700-an atau abad 17. Ulama ini, asalnya dari Madura yang merantau hingga ke tanah Jawa untuk berdakwah sekaligus mencari keberadaan adiknya. “Mbah Kafiluddin ini mencari adiknya menyusuri pantura. Hingga akhirnya, dapat hadiah sebidang tanah di sini ketika memenangkan sebuah sayembara pada waktu itu,” cerita pengasuh Pondok Pesantren Al Maram H Lizamuddin Kafi yang merupakan keturunan ketujuh dari KH Kafiluddin. [caption id="attachment_86221" align="aligncenter" width="565"]MuriaNewsCom/Dani Agus) MuriaNewsCom/Dani Agus)[/caption] Menurut Lizamuddin, masjid tersebut sudah pernah direnovasi oleh ayahnya KH Munawar Kholil pada 1972. Namun, proses untuk merenovasinya tidak mudah. Sebab, sebelumnya tidak ada pihak-pihak yang berani merenovasi masjid tersebut kendati sudah ada beberapa bagian yang rusak. Kabarnya apabila dibangun, ada pekerjanya yang meninggal. Mitos inilah yang menjadi kendala dalam merenovasi masjid selama ratusan tahun. “Sebelum melakukan renovasi, abah saya sempat mengumpulkan kiai se-Kabupaten Grobogan untuk meminta doa restu. Kemudian, para pengelola madrasah dan warga disini juga diminta membantu saat renovasi. Akhirnya renovasinya berjalan lancar dan hasilnya masih bisa kita lihat sampai sekarang,” ujarnya. Selain mengganti beberapa bagian kayu yang lapuk, ada beberapa penambahan bangunan saat renovasi tersebut. Seperti, menara, bangunan untuk pondok, dan pintu gerbang yang dibuat dari tumpukan batu bata merah. Editor : Akrom Hazami

Baca Juga

Komentar